Muhammad Nuh – Rabu, 11 Safar 1436 H / 3 Desember 2014 09:08 WIB
Berita Terkait
Barangkali
penemuan kosmologi modern terpenting adalah apa yang disebut Black Hole
(Lobang Hitam) yang menunjuk kepada bintang-bintang yang sangat berat
massanya. Bintang merupakan entitas yang melewati fase pembentukan,
kemudian ia membesar dan berkembang hingga sampai fase kematian. Nah,
Black Hole itu berada pada fase terakhir. Ketika volume bintang itu
berkembang dengan skala yang besar, maka gravitasinya meningkat hingga
batas-batas yang sangat besar, sehingga ia menarik segala sesuatu,
hingga cahaya tidak bisa terlepas dari gravitasnya yang besar.
Karena itu, kita tidak mungkin melihat benda ini selama-lamanya karena ia sangat terssaljuyi. Dan karena itulah ia disebut Black Hole. Para ilmuwan menyatakan bahwa benda ini berjalan di alam semesta dengan kecepatan yang tinggi dan menarik setiap benda yang mendekatinya. Seandainya kita meminta para astronom untuk mendefinisikan mahluk yang menakjubkan ini secara ilmiah dan sesuai dengan penemuan mereka yang paling baru, maka mereka akan mengatakan:
1. Black Hole adalah bintang yang berat massanya dan terssaljuyi sehingga tidak bisa dilihat. 2. Makhluk ini berjalan dengan kecepatan mencapai puluhan ribu kilometer per detik. 3. Black Hole menarik, menekan, dan membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya.
Nah, sekarang kita merujuk kepada isyarat al-Qur’an mengenai benda tersebut. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (at-Takwir: 15-16)
Mari kita cermati maknanya dan sejauh mana kesesuaiannya dengan data-data sain modern.
Kata khunnas berarti sesuatu yang tidak terlihat selama-lamanya. Kata ini terbentuk dari kata khanasa yang berarti terssaljuyi. Karena itu, setan dalam surat an-Nas disebut khannas karena ia tidak terlihat. Kata al-jawari berarti yang berjalan atau berlari. Dan kata al-khunnas terambil dari kata kanasa yang berarti menarik sesuatu yang dekat dan menghimpun kepada dirinya dengan kuat. Dan inilah yang benar-benar terjadi pada Black Hole, tepat seperti yang dibicarakan al-Qur’an.
Al-Qur’an Mengungguli Astronom
Sain menyebut benda ini dengan Black Hole, tetapi penamaan ini tidak tepat. Karena istilah ‘Hole’ berarti kosong, dan itu sama sekali berlawanan dengan bintang-bintang yang memiliki massa yang berat sekali. Dan kata ‘Black’ juga tidak tepat secara ilmiah, karena benda ini tidak memiliki warna, karena ia tidak mengeluarkan suatu cahaya yang bisa dilihat.
Karena itu, kata khunnas adalah kata yang mendeskripsikan hakikat makhluk tersebut secara tepat. Dan kata khunnas yang berarti menyapu itu kita temukan di akhir artikel-artikel ilmiah tentang makhluk ini. Bahkan para ilmuwan menyatakan, ‘Benda itu menyapu ruang angkasa.’
Gambar di atas menunjukkan letupan suatu bintang karena kehabisan seluruh bahan bakarnya, dan ia mulai membentuk Black Hole (khunnas), karena energi pada bintang ini tidak lagi cukup baginya untuk eksis sebagai bintang. Inilah yang mengakibatkan bintang itu memudar dan meningkat gravitasinya. Dan karena itu al-Qur’an menyebut benda ini dengan kata al-jawari al-khunnas yang berarti yang berjalan dan berlari.
Fakta dan Angka
Mengenai bobotnya, Black Hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu sentimeter saja! Dan Black Hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km. Subhanallah!
Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dengan diameter 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya memiliki berat jutaan kali berat matahari.
Bagaimana Ilmuan Melihat Benda ini?
Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa Black Hole itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya Black Hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.
Karena itu, kita tidak mungkin melihat benda ini selama-lamanya karena ia sangat terssaljuyi. Dan karena itulah ia disebut Black Hole. Para ilmuwan menyatakan bahwa benda ini berjalan di alam semesta dengan kecepatan yang tinggi dan menarik setiap benda yang mendekatinya. Seandainya kita meminta para astronom untuk mendefinisikan mahluk yang menakjubkan ini secara ilmiah dan sesuai dengan penemuan mereka yang paling baru, maka mereka akan mengatakan:
1. Black Hole adalah bintang yang berat massanya dan terssaljuyi sehingga tidak bisa dilihat. 2. Makhluk ini berjalan dengan kecepatan mencapai puluhan ribu kilometer per detik. 3. Black Hole menarik, menekan, dan membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya.
Nah, sekarang kita merujuk kepada isyarat al-Qur’an mengenai benda tersebut. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (at-Takwir: 15-16)
Mari kita cermati maknanya dan sejauh mana kesesuaiannya dengan data-data sain modern.
Kata khunnas berarti sesuatu yang tidak terlihat selama-lamanya. Kata ini terbentuk dari kata khanasa yang berarti terssaljuyi. Karena itu, setan dalam surat an-Nas disebut khannas karena ia tidak terlihat. Kata al-jawari berarti yang berjalan atau berlari. Dan kata al-khunnas terambil dari kata kanasa yang berarti menarik sesuatu yang dekat dan menghimpun kepada dirinya dengan kuat. Dan inilah yang benar-benar terjadi pada Black Hole, tepat seperti yang dibicarakan al-Qur’an.
Al-Qur’an Mengungguli Astronom
Sain menyebut benda ini dengan Black Hole, tetapi penamaan ini tidak tepat. Karena istilah ‘Hole’ berarti kosong, dan itu sama sekali berlawanan dengan bintang-bintang yang memiliki massa yang berat sekali. Dan kata ‘Black’ juga tidak tepat secara ilmiah, karena benda ini tidak memiliki warna, karena ia tidak mengeluarkan suatu cahaya yang bisa dilihat.
Karena itu, kata khunnas adalah kata yang mendeskripsikan hakikat makhluk tersebut secara tepat. Dan kata khunnas yang berarti menyapu itu kita temukan di akhir artikel-artikel ilmiah tentang makhluk ini. Bahkan para ilmuwan menyatakan, ‘Benda itu menyapu ruang angkasa.’
Gambar di atas menunjukkan letupan suatu bintang karena kehabisan seluruh bahan bakarnya, dan ia mulai membentuk Black Hole (khunnas), karena energi pada bintang ini tidak lagi cukup baginya untuk eksis sebagai bintang. Inilah yang mengakibatkan bintang itu memudar dan meningkat gravitasinya. Dan karena itu al-Qur’an menyebut benda ini dengan kata al-jawari al-khunnas yang berarti yang berjalan dan berlari.
Fakta dan Angka
Mengenai bobotnya, Black Hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu sentimeter saja! Dan Black Hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km. Subhanallah!
Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dengan diameter 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya memiliki berat jutaan kali berat matahari.
Bagaimana Ilmuan Melihat Benda ini?
Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa Black Hole itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya Black Hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.
Pengertian dan Lapisan Atmosfer
Posted by abdul hadi
Saturday, 19 July 2014
1 comment
Pengertian
Atmosfer, Lapisan – lapisan Atmosfer : [ Troposfer, Stratosfer,
Mesosfer, Termosfer ( Ionosfer ), dan Eksosfer ], Aawal Evolusi nya,
Manfaat Atmosfer, dan Komposisi Gas di Atmosfer merupakan pembahasan
pada postingan kami kali ini.
A. PENGERTIAN ATMOSFER
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani "Atmos“ yang berarti uap air atau gas dan"Sphaira“ yang berarti selimut. Jadi Atmosfer dapat diartikan sebagi lapisan gas yang menyelimuti sebuahplanet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa dengan ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi dan bermassa 59 x 1014 ton . Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.Atmosper mengikuti peputaran bumi(rotasi) dan berevolusi mengelilingi matahari.
Pengukuran lapisan atmosfer antara permukaan bumi di ketinggian
30 km menggunakan radiosonde. Untuk lapisan atmosfer antara ketinggian
30 km dan 90 km pengukuran dilakukan dengan menggunakan roket, sedangkan
di atas ketinggian 90 km menggunakan satelit. Meteorologi adalah
ilmu yang mempelajari atmosfer yang menekankan pada lapisan udara yang
menyelubungi bumi. Beberapa hal pokok yang dipelajari dalam meteorologi
di antaranya adalah angin, awan, cuaca, guntur, gejala cahaya, endapan air di udara, serta suhu dan tekanan udara.
B. AWAL EVOLUSI ATMOSFER
Menurut ahli
geologi, pada mulanya atmosfer bumi mengandum CO2(karbon dioksida)
berkadar tinggi, maka temperatur permukaan bumi juga tinggi. Pada waktu
itu oksigen(O2) belum terbentuk sehingga belum ada lapisan ozon di
stratosfer, karena itu sinar ultra violet dari matahari yang sampai ke
permukaan bumi dengan intensitas radiasi yang sangat kuat. Kondisi ini
tidak mungkin adanya kehidupan, kecuali munkin ada kehidupan pada
perairan yang dalam sehingga terhindar dari sinar ultra violet.
Sekitar 3,5 miliyar tahun yang lalu mulai adanya evolusi makhluk hidup
yang berklorofil yang memungkinkan proses fotositensis. Karena
fotositensis memerlukan CO2 maka kadar CO2 di atmosfer menjadi
berkurang dan sebaliknya kadar O2 meningkat. Melalui proses itu
terbentuklah lapisan ozon(O3).
C. MANFAAT ATMOSFER
- Melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultravioletdari matahari.
- Mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.
- Melindungi dari batu meteor-meteor yang hendak jatuh ke Bumi, dan benda luar angkasa lainnya.
- Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
- Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
- Wahana komunikasi.
- Sebagai pengubah cuaca dan iklim di bumi.
D. KOMPOSISI GAS ATMOSFER
MACAM-MACAM GAS
|
VOLUME %
|
Nitrogen
|
78,08
|
Oksigen
|
20,95
|
Argon
|
0,93
|
Karbondioksida
|
0,034
|
Neon
|
0,0018
|
Helium
|
0,0005
|
Ozon
|
0,00006
|
Hidrogen
|
0,00005
|
Krypton
|
0,00011
|
Metana
|
0,00015
|
Xenon
|
SANGAT KECIL
|
- Oksigen (O2) sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup. Oksigen dapat bergabung dengan unsur kimia lain, seperti karbon yang terdapat pada arang, minyak, kayu, atau bahan bakar lainnya yang di butuhkan untuk pembakaran. Oksigen berasal dari hasil proses fotosintesis pada tumbuhan
- Karbon dioksida (CO2) dihasilkan dari pembakaran bahan bakar, pernafasan manusia dan hewan, kemudian di butuhkan oleh tanaman. Karbon dioksida menyebatkan efek rumah kaca terhadap radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang. Dengan demikian kenaikan konsentrasi CO2 di dalam atmosfer akan menyebatkan kenaikan suhu permukaan bumi.
- Nitrogen (N2) terdapat di udara dalam jumlah paling banyak, yaitu meliputi 78 bagian. Nitrogen tidak langsung bergabung dengan unsur lain, tetapi pada hakekatnya unsur ini adalah penting karena nitrogen merupakan bagian dari senyawa organik.
- Neon (Ne), argon (Ar), xenon (Xe), dan kripton (Kr) disebut gas mulia, karena tidak mudah bergabung dengan unsur lain.
- Helium (He) dan hidrogen (H2) sangat jarang di udara kecuali pada paras yang tinggi. Gas ini adalah yang paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon meterologi.
- Ozon (O3) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat terutama pada ketinggian antara 20 dan 30 km. Ozon dapat menyerap radiasi ultra violet yang menpunya energi besar dan berbahaya bagi tubuh manusia.
- Uap air (H2O) yang terdapat di atmosfer sebagai hasil penguapan dari laut, danau, kolam, sungai, dan transpirasi tanaman. Uap air sangat penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapar berubah fase.
E. Lapisan-Lapisan Atmosfer
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 10km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata ± 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan
temperatur rata-rata 80°C. Di daerah sedang ketinggian lapisan
troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di
daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata
46°C. Pada
lapisan ini tinggi rendahnya suatu tempat di permukaan Bumi berpengaruh
terhadap suhu udaranya. Hal ini mengikuti hukum gradien geothermis,
yaitu semakin tinggi (tiap kenaikan 1.000 meter) suatu tempat di
permukaan Bumi, temperatur udaranya akan turun rata-rata sekitar 6°C di
daerah sekitar khatulistiwa.
2. Stratosfer
Lapisan ke 2 atmosfer adalah lapisan stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara 10 - 40 km dari permukaan bumi. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah (lapisan isotermis) relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70oF atau sekitar - 57oC. Di lapisan ini tidak berlaku hukum gradien geothermis karena semakin tinggi posisi di tempat ini, suhu akan semakin naik. Hal ini disebabkan kandungan uap air hampir tidak ada dan adanya lapisan ozon. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat yang menggunakan mesin jet. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca. Pada ketinggian sekitar 40 km Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC.
3. Mesosfer
Lapisan ketiga dari atmosfer adalah mesosfer. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 40 - 70 km dari permukaan bumi.
Susunan tidak sama seperti stratosfer. Kepadatan gas-gasnya sudah agak
berkurang. Mesosfer mempunyai suatu lapisan ion atau udara yang
bermuatan listrik yang disebut lapisan D yang terletak pada ke tinggian
50-70 km di atas bumi. Hal ini di sebabkan oleh adanya sinar ultra
violet pada molokul-molokul udara yang bertemu dengan elektron atau
muatan listrik negatif. Ozon juga terdapat di mesosfer, yang terjadi
kerena pengaruh ultra violet dan sinar-X pada oksigen.
Pada ketinggian 50 km suhu menjadi 0°C. Suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di
dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas
permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awannoctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda luar angkasa lainnya. Lapisan mesosfer terdapat lapisanmesopause yang merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer.
4. Termosfer(ionosfer)
Termosfer terletak pada ketinggian antara 70-400 km di permukaan bumi. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Sedangkan mengapa dinamai inosfer? Karena radiasi ultra violet menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik.
Lapisan ini mengandum ozon dan karbon dioksiad. Kepadatan termosfer
sangat rendah, kurang dari seperjuta kepadatan udara pada permukaan
bumi. Namun, meskipun tipis, udara di termosfer dapat membakar meteor
pada ketinggian 300 km, jika sangat besar dan tidak habis dilapisan udara ionosfer ini maka akan jatuh sampai kepermukaan Bumi yang disebut Meteorit.
5. Eksosfer
Eksosfer terletak
pada ketinggian antara 400 km atau lebih dari permukaan bumi. Lapisan
atmosfer ini yang merupakan batas terluar membentang ke dalam angkasa
dan menyatu dengan atmosfer dan radiasi matahari. Gas di daerah ini amat
sangat tipis. Hidrogen merupakan unsur penyusun paling utama. Cahaya
redup muncul di daerah lapisan ini. Dikenal sebagai cahaya zodiakal dan gegenschein,
cahaya redup ini sebenarnya adalah refleksi cahaya matahari yang
dipantulkan oleh partikel debu meteoritik yang tak terhitung jumlah nya
dan bergelantung di dekat bumi. Lapisan ini merupakan lapisan paling
panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian
3.150 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
Nah itulah
penjelasan kami tenang Atmosfer kali ini, jangan lupa untuk berikan
komentar dan di share ya, terimakasih telah berkunjung J. Semoga ilmunya terus bermanfaat .Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya.
pengertian, bintang, 8211, tata, surya,Home » Pengetahuan Umum » Planet-planet dalam Sistem Tata Surya
Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari, sedangkan Matahari sendiri dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter.
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir.
Oleh karena itulah bintang katai memiliki warna lebih putih dan bintang neutron yang sudah tak pernah memancarkan cahaya atau energi tetap disebut juga dengan bintang.
Matahari adalah jenis bintang yang terdekat dengan bumi, dimana Matahari memiliki jarak dengan bumi sekitar 149,680,000 kilometer serta diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus yang berjarak kurang lebih empat tahun cahaya.
Bintang tercipta di dalam awan molekul, dimana molekul tersebut adalah sebuah daerah medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi (walaupun masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah vacuum chamber yang ada di Bumi). Pada umumnya awan ini terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23–28% helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nukleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta.
Gravitasi didaerah ini memiliki peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri.
Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh pengamatan dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi bintang.
Begitu awan runtuh, akan terjadi konglomerasi individual dari debu dan gas yang padat yang disebut sebagai globula Bok. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50 kali Matahari. Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat.
Ketika awan protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang akan terbentuk di intinya. Bintang pra deret utama ini seringkali dikelilingi oleh piringan protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga puluhan juta tahun.
Ketika peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai kisaran 10 juta kelvin, hidrogen di inti ‘terbakar’ menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintang deret utama.
Menjelang kematiannya, sebuah bintang bisa meledak. Ledakan bintang ini disebut nova. Istilah ini berarti “baru” karena seolah-olah telah lahir sebuah bintang baru. Kalau bintang yang meledak berukuran besar, maka ledakannya juga sangat besar, sampai-sampai menghancurkan bintang-bintang lain. Ledakan bintang besar ini disebut sebagai supernova.
Setelah meledak, materi bintang yang tersisa akan mengerut dan memadat dengan kepadatan yang luar biasa dan gravitasinya begitu kuat sampai-sampai cahaya pun tak bisa lepas. Materi bekas bintang inilah yang disebut black hole (lubang hitam).
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir.
Oleh karena itulah bintang katai memiliki warna lebih putih dan bintang neutron yang sudah tak pernah memancarkan cahaya atau energi tetap disebut juga dengan bintang.
Matahari adalah jenis bintang yang terdekat dengan bumi, dimana Matahari memiliki jarak dengan bumi sekitar 149,680,000 kilometer serta diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus yang berjarak kurang lebih empat tahun cahaya.
Bintang tercipta di dalam awan molekul, dimana molekul tersebut adalah sebuah daerah medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi (walaupun masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah vacuum chamber yang ada di Bumi). Pada umumnya awan ini terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23–28% helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nukleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta.
Gravitasi didaerah ini memiliki peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri.
Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh pengamatan dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi bintang.
Begitu awan runtuh, akan terjadi konglomerasi individual dari debu dan gas yang padat yang disebut sebagai globula Bok. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50 kali Matahari. Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat.
Ketika awan protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang akan terbentuk di intinya. Bintang pra deret utama ini seringkali dikelilingi oleh piringan protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga puluhan juta tahun.
Ketika peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai kisaran 10 juta kelvin, hidrogen di inti ‘terbakar’ menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintang deret utama.
Menjelang kematiannya, sebuah bintang bisa meledak. Ledakan bintang ini disebut nova. Istilah ini berarti “baru” karena seolah-olah telah lahir sebuah bintang baru. Kalau bintang yang meledak berukuran besar, maka ledakannya juga sangat besar, sampai-sampai menghancurkan bintang-bintang lain. Ledakan bintang besar ini disebut sebagai supernova.
Setelah meledak, materi bintang yang tersisa akan mengerut dan memadat dengan kepadatan yang luar biasa dan gravitasinya begitu kuat sampai-sampai cahaya pun tak bisa lepas. Materi bekas bintang inilah yang disebut black hole (lubang hitam).
Tags: IPA
Planet-planet dalam Sistem Tata Surya
Planet-planet dalam Sistem Tata Surya – Sistem Tata Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari Matahari sebagai bintang pusat peredaran dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut diantaranya adalah 8 buah Planet, 5 buah Planet Kerdil (dwarf Planet), 173 buah Satelit alami dan jutaan benda lainnya seperti Meteor, Asteroid dan Komet. Saat ini, ada 8 Planet yang dikategorikan sebagai Planet yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Pluto yang ditemukan pada tahun 1930 pernah dianggap sebagai Planet kesembilan hingga tahun 2006 Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union) melalui resolusinya menetapkan Pluto menjadi kategori dwarf Planet (Planet Kerdil) bersama dengan 4 Planet Kerdil lainnya yaitu Eris, Ceres, Haumea dan Makemake. Dengan demikian, sejak 2006 Planet yang terdapat di sistem Tata Surya hanya berjumlah 8 Planet.
Daftar 8 Planet dalam Sistem Tata Surya
Secara umum, Planet didefinisikan sebagai benda langit yang tidak dapat mengeluarkan panas ataupun cahaya dan bergerak mengelilingi Matahari secara tetap. Jumlah Planet yang ditetapkan oleh Persatuan Astronomi Internasional atau IAU (International Astronomical Union) adalah 8 buah Planet. Berikut ini adalah Daftar urutan 8 Planet dalam Sistem Tata Surya beserta data-data lainnya seperti jumlah satelit, berat massa, jaraknya dengan Matahari dan lain sebagainya :
MERKURIUS
Nama dalam Bahasa Inggris : MERCURY
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 57.909.227 km
Massa : 3,3010 x 1023 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 0,055 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 2.439,7 km (Diameter = 4.879,4 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 0,3829 x Bumi
Volume : 60.827.208.742 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 0,056 x Bumi
Periode Rotasi : 58,646 hari
Jumlah Satelit : Tidak ada
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 57.909.227 km
Massa : 3,3010 x 1023 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 0,055 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 2.439,7 km (Diameter = 4.879,4 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 0,3829 x Bumi
Volume : 60.827.208.742 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 0,056 x Bumi
Periode Rotasi : 58,646 hari
Jumlah Satelit : Tidak ada
VENUS
Nama dalam Bahasa Inggris : VENUS
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 108.209.475 km
Massa : 4.8673 x 1024 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 0,815 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 6,051.8 km (Diameter = 12.103,6 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 0,9499 x Bumi
Volume : 928.415.345.893 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 0,857 x Bumi
Periode Rotasi : 243,018 hari
Jumlah Satelit : Tidak ada
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 108.209.475 km
Massa : 4.8673 x 1024 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 0,815 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 6,051.8 km (Diameter = 12.103,6 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 0,9499 x Bumi
Volume : 928.415.345.893 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 0,857 x Bumi
Periode Rotasi : 243,018 hari
Jumlah Satelit : Tidak ada
BUMI
Nama dalam Bahasa Inggris : EARTH
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 149.598.262 km
Massa : 5,9722 x 1024 kg
Radius (Jari-jari) : 6.371,00 km (Diameter = 12.742,00 km)
Volume : 1.083.206.916.846 km3
Periode Rotasi : 0,99726968 hari
Jumlah Satelit : 1
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 149.598.262 km
Massa : 5,9722 x 1024 kg
Radius (Jari-jari) : 6.371,00 km (Diameter = 12.742,00 km)
Volume : 1.083.206.916.846 km3
Periode Rotasi : 0,99726968 hari
Jumlah Satelit : 1
MARS
Nama dalam Bahasa Inggris : MARS
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 227.943.824 km
Massa : 6,4169 x 1023 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 0,107 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 3.389,5 km (Diameter = 6.779 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 0,532 x Bumi
Volume : 163.115.609.799 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 0,151 x Bumi
Periode Rotasi : 1,026 hari
Jumlah Satelit : 2
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 227.943.824 km
Massa : 6,4169 x 1023 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 0,107 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 3.389,5 km (Diameter = 6.779 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 0,532 x Bumi
Volume : 163.115.609.799 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 0,151 x Bumi
Periode Rotasi : 1,026 hari
Jumlah Satelit : 2
YUPITER
Nama dalam Bahasa Inggris : JUPITER
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 778.340.821 km
Massa : 1,8981 x 1027 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 317,828 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 69.911 km (Diameter = 139.822 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 10,9733 x Bumi
Volume : 1.431.281.810.739.360 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 1.321,337 x Bumi
Periode Rotasi : 0,41354
Jumlah Satelit : 67 (17 satelit masih tunggu dikonfirmasi)
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 778.340.821 km
Massa : 1,8981 x 1027 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 317,828 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 69.911 km (Diameter = 139.822 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 10,9733 x Bumi
Volume : 1.431.281.810.739.360 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 1.321,337 x Bumi
Periode Rotasi : 0,41354
Jumlah Satelit : 67 (17 satelit masih tunggu dikonfirmasi)
SATURNUS
Nama dalam Bahasa Inggris : SATURN
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 1.426.666.422 km
Massa : 5,6832 x 1026 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 95,161 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 58.232 km (Diameter = 116.464 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 9,1402 x Bumi
Volume : 827.129.915.150.897 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 763,594 x Bumi
Periode Rotasi : 0,444 hari
Jumlah Satelit : 62 (9 satelit masih tunggu dikonfirmasi)
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 1.426.666.422 km
Massa : 5,6832 x 1026 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 95,161 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 58.232 km (Diameter = 116.464 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 9,1402 x Bumi
Volume : 827.129.915.150.897 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 763,594 x Bumi
Periode Rotasi : 0,444 hari
Jumlah Satelit : 62 (9 satelit masih tunggu dikonfirmasi)
URANUS
Nama dalam Bahasa Inggris : URANUS
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 2.870.658.186 km
Massa : 8,6810 x 1025 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 14,536 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 25.362 km (Diameter = 50.724 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 3,9809 x Bumi
Volume : 68,334,355,695,584 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 63,085 x Bumi
Periode Rotasi : 0,718 hari
Jumlah Satelit : 27
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 2.870.658.186 km
Massa : 8,6810 x 1025 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 14,536 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 25.362 km (Diameter = 50.724 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 3,9809 x Bumi
Volume : 68,334,355,695,584 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 63,085 x Bumi
Periode Rotasi : 0,718 hari
Bulan pembentukan 95 juta tahun setelah kelahiran tata surya
Kategori : Science | Date : 04/5/2014
Berapa umur bulan, peneliti memperkirakan sekitar 95 juta tahun. Angka tersebut akurat 99%. Bulan jauh lebih muda dari apa yang diperkirakan. Setelah terbuntuk planet Bumi, Bulan terbentuk karena tabrakan antara bumi dengan sebuah planet lain seukuran planet Mars yang disebut Theia. Tabrakan terjadi pada 4,5 miliar tahun lalu. Karena Bumi terbentur benda cukup besar, sebagian materi bumi terlempar ke ruang angkasa.
Sisa materi utama tetap ada di bumi dan membuat ukuran bumi lebih besar dari sebelumnya. Sisanya terlempar keluar dalam bentuk serpihan. Lama kelamaan terkumpul dan menjadi bulan.
Peneliti mengatakan materi di bulan seperti di Bumi, tapi materi di bulan berasal dari bagian Bumi lebih dalam. Bumi memiliki inti dari besi atau disebut Siderophiles, termasuk logam emas, platinum dan iridium. Benda padat seperti ini cenderung tengelam ke dalam inti bumi. Tidak heran bila emas sulit ditemukan, karena materi ini terkumpul lebih banyak di perut bumi. Peneliti melakukan pengujian dengan 259 simulasi dari computer. Untuk mengetahui berapa berat bumi sebelum ditabrak planet Theia dan ukuran Bumi bisa bertambah besar walau sebagian bahan sudah terlempar karena tabrakan. Mengapa ada bagian yang terlempar, ketika itu bumi masih muda dan belum keras berbatu seperti sekarang.
Mengapa peneliti mencari umur pembentukan bulan. Tujjuannya untuk memperkirakan keberadaan pembentukan planet. Kesimpulan dari peneliti, Bulan adalah bagian dari planet Bumi dan bukan terbentuk sendiri begitu saja. Dan pembentukan Bumi dan Bulan memiliki umur relatif sama, setidaknya setelah kehancuran Bumi ditabrak oleh planet lain. Sehingga atom di Bulan dan Bumi memang identik
Pengetahuan tentang sabuk asteroid di tata surya memiliki cerita yang sama seperti diatas. Sabuk Kueper dan sabuk asteroid (antara Mars dan Jupiter serta dibelakang Pluto) dalam adalah pembentukan planet yang gagal. Setelah terjadi pembentukan planet di sabuk tersebut, terjadi benturan yang sangat kuat dari 2 benda besar. Nasibnya berbeda, keduanya hancur berandakan dan kembali menjadi pecahaan asteroid kembali.
Mungkin, di lingkaran 2 sabuk yang ada di tatasurya kita tidak terbentuk.
Planet di tata surya memiliki 2 planet tambahan. Dari Venus, Merkurius, Bumi, Mars dan satu planet yang gagal terbentuk.
Dibelakangnya adalah Jupiter, Saturnus, Neptunus, Uranus dan terakhir Pluto. Mungkin dibelakang Pluto ada satu planet lagi, sayangnya planet tersebut gagal terbentuk dan pecah kembali. Bila nasib ke dua sabuk tersebut tidak terbentuk, planet di tata surya akan menjadi 11 dan bukan 9 seperti
Sisa materi utama tetap ada di bumi dan membuat ukuran bumi lebih besar dari sebelumnya. Sisanya terlempar keluar dalam bentuk serpihan. Lama kelamaan terkumpul dan menjadi bulan.
Peneliti mengatakan materi di bulan seperti di Bumi, tapi materi di bulan berasal dari bagian Bumi lebih dalam. Bumi memiliki inti dari besi atau disebut Siderophiles, termasuk logam emas, platinum dan iridium. Benda padat seperti ini cenderung tengelam ke dalam inti bumi. Tidak heran bila emas sulit ditemukan, karena materi ini terkumpul lebih banyak di perut bumi. Peneliti melakukan pengujian dengan 259 simulasi dari computer. Untuk mengetahui berapa berat bumi sebelum ditabrak planet Theia dan ukuran Bumi bisa bertambah besar walau sebagian bahan sudah terlempar karena tabrakan. Mengapa ada bagian yang terlempar, ketika itu bumi masih muda dan belum keras berbatu seperti sekarang.
Mengapa peneliti mencari umur pembentukan bulan. Tujjuannya untuk memperkirakan keberadaan pembentukan planet. Kesimpulan dari peneliti, Bulan adalah bagian dari planet Bumi dan bukan terbentuk sendiri begitu saja. Dan pembentukan Bumi dan Bulan memiliki umur relatif sama, setidaknya setelah kehancuran Bumi ditabrak oleh planet lain. Sehingga atom di Bulan dan Bumi memang identik
Pengetahuan tentang sabuk asteroid di tata surya memiliki cerita yang sama seperti diatas. Sabuk Kueper dan sabuk asteroid (antara Mars dan Jupiter serta dibelakang Pluto) dalam adalah pembentukan planet yang gagal. Setelah terjadi pembentukan planet di sabuk tersebut, terjadi benturan yang sangat kuat dari 2 benda besar. Nasibnya berbeda, keduanya hancur berandakan dan kembali menjadi pecahaan asteroid kembali.
Mungkin, di lingkaran 2 sabuk yang ada di tatasurya kita tidak terbentuk.
Planet di tata surya memiliki 2 planet tambahan. Dari Venus, Merkurius, Bumi, Mars dan satu planet yang gagal terbentuk.
Dibelakangnya adalah Jupiter, Saturnus, Neptunus, Uranus dan terakhir Pluto. Mungkin dibelakang Pluto ada satu planet lagi, sayangnya planet tersebut gagal terbentuk dan pecah kembali. Bila nasib ke dua sabuk tersebut tidak terbentuk, planet di tata surya akan menjadi 11 dan bukan 9 seperti
NEPTUNUS
Nama dalam Bahasa Inggris : NEPTUNE
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 4.498.396.441 km
Massa : 1,0241 x 1026 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 17,148 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 24.622 km (Diameter = 49.244 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 3,8647 x Bumi
Volume : 62.525.703.987.421 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 57,723 x Bumi
Periode Rotasi : 0,671 hari
Jumlah Satelit : 14 (1 satelit masih tunggu dikonfirmasi)
Jarak ke Matahari (Jarak Orbit) : 4.498.396.441 km
Massa : 1,0241 x 1026 kg
Massa dibanding dengan Bumi : 17,148 x Bumi
Radius (Jari-jari) : 24.622 km (Diameter = 49.244 km)
Diameter dibanding dengan Bumi : 3,8647 x Bumi
Volume : 62.525.703.987.421 km3
Volume dibanding dengan Bumi : 57,723 x Bumi
Periode Rotasi : 0,671 hari
Jumlah Satelit : 14 (1 satelit masih tunggu dikonfirmasi)
Pengertian Gerhana
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi & Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan berukuran lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
- Gerhana total terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup seutuhnya oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau bahkan lebih besar dari bulatan Matahari. Ukuran bulatan Matahari & bulatan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.
- Gerhana sebagian terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
- Gerhana cincin terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menghalangi sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi saat ukuran bulatan Bulan lebih kecil dari bulatan Matahari. Sehingga ketika bulatan Bulan berada di depan bulatan Matahari, tidak seluruh bulatan Matahari akan tertutup oleh bulatan Bulan. Bagian bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
- Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
Gambar Gerhana Matahari
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi.
Jenis Gerhana Bulan
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi.
Jenis Gerhana Bulan
- Gerhana bulan total - Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
- Gerhana bulan sebagian - Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
- Gerhana bulan penumbra - Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Pengertian Gerhana
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi & Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan berukuran lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
- Gerhana total terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup seutuhnya oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau bahkan lebih besar dari bulatan Matahari. Ukuran bulatan Matahari & bulatan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.
- Gerhana sebagian terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
- Gerhana cincin terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menghalangi sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi saat ukuran bulatan Bulan lebih kecil dari bulatan Matahari. Sehingga ketika bulatan Bulan berada di depan bulatan Matahari, tidak seluruh bulatan Matahari akan tertutup oleh bulatan Bulan. Bagian bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
- Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
Gambar Gerhana Matahari
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi.
Jenis Gerhana Bulan
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi.
Jenis Gerhana Bulan
- Gerhana bulan total - Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
- Gerhana bulan sebagian - Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
- Gerhana bulan penumbra - Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Sistem Ekonomi Indonesia
Gambar Gerhana Bulan
Di sinilah kami bersuka senang gembira di DANAU SMP N 6 MERANGIN tempat kami bermandi mencari ikan bahkan mencari batu akik di DANAU SMP N 6 MERANGIN
Di situ juga tempat kami di hukum kalau tidak berangkat pramuka di suruh berendam sampai sepulang sekolah sampai dingin dan basah kuyup tapi tidak apa apakita bersalah wajar terkena hukuman itu tapi asik di DANAU SMP N 6 MERANGIN
Di DANAU SMP N 6 MERANGIN itu sanagt indah pemandangan nya denagn pepohonan nya yang indah seperti rotan bambu sawit dan pohon karet di DANAU SMP N 6 MERANGIN di situ juga banyak hidup ikan yang sangat indah dan banyak jenis nya seperti ikan lampu betok bragalan wader gabus toman lele lembat dan ikan koki di DANAU SMP N 6 MERANGIN GOKILL BROO....
DANAU SMP N 6 MERANGIN juga danau terbesar terindah dan danau satu satunya smp yanag ada danau nya danau ini juga danau yang di aku dengan para pecinta alam dengan ke indahan nyafantastiss di DANAU SMP N 6 MERANGIN betapa indah nya danau ini semua orang mengagumi dengan ke indahan nya siapa saja ya berkunjung kesana akan merasakan ke indahhan nya di DANAU SMP N 6 MERANGIN masuk juga tidak di pumut biaya
DANAU SMP N 6 MERANGIN juga danau satu satu nya di wilayah PROVINSI JAMBI danau ini jarak nya 200 M dari pusat pendidikan kita setiap sepulang sekolah pasti ada yang berenang mencari ikan...ayo semua nya cepat berkunjung ke danau kami di DANAU SMP N 6 MERANGIN danau kami sudah di akui sama para pecinta alam para sejarah dan para ahli di DANAU SMP N 6 MERANGIN
ALAMAT: Desa pinang merah pamenang barat
ALAMAT SEKOLAH: SMP N 6 MERANGIN
PROVINSI: JAMBI
HUB: 08217730845111
Gambar Gerhana Bulan
Di sinilah kami bersuka senang gembira di DANAU SMP N 6 MERANGIN tempat kami bermandi mencari ikan bahkan mencari batu akik di DANAU SMP N 6 MERANGIN
Di situ juga tempat kami di hukum kalau tidak berangkat pramuka di suruh berendam sampai sepulang sekolah sampai dingin dan basah kuyup tapi tidak apa apakita bersalah wajar terkena hukuman itu tapi asik di DANAU SMP N 6 MERANGIN
Di DANAU SMP N 6 MERANGIN itu sanagt indah pemandangan nya denagn pepohonan nya yang indah seperti rotan bambu sawit dan pohon karet di DANAU SMP N 6 MERANGIN di situ juga banyak hidup ikan yang sangat indah dan banyak jenis nya seperti ikan lampu betok bragalan wader gabus toman lele lembat dan ikan koki di DANAU SMP N 6 MERANGIN GOKILL BROO....
DANAU SMP N 6 MERANGIN juga danau terbesar terindah dan danau satu satunya smp yanag ada danau nya danau ini juga danau yang di aku dengan para pecinta alam dengan ke indahan nyafantastiss di DANAU SMP N 6 MERANGIN betapa indah nya danau ini semua orang mengagumi dengan ke indahan nya siapa saja ya berkunjung kesana akan merasakan ke indahhan nya di DANAU SMP N 6 MERANGIN masuk juga tidak di pumut biaya
DANAU SMP N 6 MERANGIN juga danau satu satu nya di wilayah PROVINSI JAMBI danau ini jarak nya 200 M dari pusat pendidikan kita setiap sepulang sekolah pasti ada yang berenang mencari ikan...ayo semua nya cepat berkunjung ke danau kami di DANAU SMP N 6 MERANGIN danau kami sudah di akui sama para pecinta alam para sejarah dan para ahli di DANAU SMP N 6 MERANGIN
ALAMAT: Desa pinang merah pamenang barat
ALAMAT SEKOLAH: SMP N 6 MERANGIN
PROVINSI: JAMBI
HUB: 08217730845111
Tidak ada komentar:
Posting Komentar