Berapa umur bulan, peneliti memperkirakan sekitar 95 juta tahun. Angka tersebut akurat 99%. Bulan jauh lebih muda dari apa yang diperkirakan. Setelah terbuntuk planet Bumi, Bulan terbentuk karena tabrakan antara bumi dengan sebuah planet lain seukuran planet Mars yang disebut Theia. Tabrakan terjadi pada 4,5 miliar tahun lalu. Karena Bumi terbentur benda cukup besar, sebagian materi bumi terlempar ke ruang angkasa.

Sisa materi utama tetap ada di bumi dan membuat ukuran bumi lebih besar dari sebelumnya. Sisanya terlempar keluar dalam bentuk serpihan. Lama kelamaan terkumpul dan menjadi bulan.

Peneliti mengatakan materi di bulan seperti di Bumi, tapi materi di bulan berasal dari bagian Bumi lebih dalam. Bumi memiliki inti dari besi atau disebut Siderophiles, termasuk logam emas, platinum dan iridium. Benda padat seperti ini cenderung tengelam ke dalam inti bumi. Tidak heran bila emas sulit ditemukan, karena materi ini terkumpul lebih banyak di perut bumi.  Peneliti melakukan pengujian dengan 259 simulasi dari computer. Untuk mengetahui berapa berat bumi sebelum ditabrak planet Theia dan ukuran Bumi bisa bertambah besar walau sebagian bahan sudah terlempar karena tabrakan. Mengapa ada bagian yang terlempar, ketika itu bumi masih muda dan belum keras berbatu seperti sekarang.

Mengapa peneliti mencari umur pembentukan bulan. Tujjuannya untuk memperkirakan keberadaan pembentukan planet. Kesimpulan dari peneliti, Bulan adalah bagian dari planet Bumi dan bukan terbentuk sendiri begitu saja. Dan pembentukan Bumi dan Bulan memiliki umur relatif sama, setidaknya setelah kehancuran Bumi ditabrak oleh planet lain. Sehingga atom di Bulan dan Bumi memang identik



Pengetahuan tentang sabuk asteroid di tata surya memiliki cerita yang sama seperti diatas. Sabuk Kueper dan sabuk asteroid (antara Mars dan Jupiter serta dibelakang Pluto) dalam adalah pembentukan planet yang gagal. Setelah terjadi pembentukan planet di sabuk tersebut, terjadi benturan yang sangat kuat dari 2 benda besar. Nasibnya berbeda, keduanya hancur berandakan dan kembali menjadi pecahaan asteroid kembali.

Mungkin, di lingkaran 2 sabuk yang ada di tatasurya kita tidak terbentuk.
Planet di tata surya memiliki 2 planet tambahan. Dari Venus, Merkurius, Bumi, Mars dan satu planet yang gagal terbentuk.
Dibelakangnya adalah Jupiter, Saturnus, Neptunus, Uranus dan terakhir Pluto. Mungkin dibelakang Pluto ada satu planet lagi, sayangnya planet tersebut gagal terbentuk dan pecah kembali. Bila nasib ke dua sabuk tersebut tidak terbentuk, planet di tata surya akan menjadi 11 dan bukan 9 seperti